FIN: "Indonesië erken misdaden"

FIN: "Indonesië erken misdaden"

DEN HAAG (6 oktober 2019) – Federatie Indische Nederlanders (FIN) roept Indonesië op om de oorlogsmisdaden, die Indonesiërs tijdens de Bersiap tegen (Indische) Nederlanders hebben begaan, te erkennen. In een open brief moedigt voorzitter Hans Moll de Indonesische president daartoe aan. FIN doet de oproep aan de vooravond van het bezoek van premier Mark Rutte aan Indonesië morgen.

Nadat op 17 augustus 1945 de Republiek Indonesië werd uitgeroepen waren Nederlanders, Chinezen en andere etnische minderheden vogelvrij op het voorheen Nederlands overzeese grondgebied. Het weerzinwekkende geweld, gepleegd door Indonesische nationalisten tijdens de Bersiap, maakte tienduizenden Nederlandse slachtoffers en leidde tot gedwongen repatriëring en wereldwijde diaspora van Indisch Nederland.

In tegenstelling tot Nederland heeft Indonesië nooit kritisch gereflecteerd op de door haar onderdanen gepleegde oorlogsmisdaden jegens weerloze Nederlandse burgers. In aanloop naar '75 jaar vrijheid' is het hoog tijd dat dit alsnog gebeurt. FIN heeft daarom de Indonesische president opgeroepen om namens Indonesië alsnog erkenning en excuses aan te bieden aan Nederland.

U kunt de open brief hier inzien: http://www.federatie-indo.nl/19-10-06

bron: https://twitter.com/FederatieIn…/status/1181130096851247104…

VERTALING voor Indonesische media:

FIN: “Indonesia, mengakukanlah perbuatan-perbuatan jahat Bersiap”

Den Haag (6 oktober 2019) 一 Federatie Indische Nederlanders (FIN) memanggil Indonesia untuk mengakukan perbuatan-perbuatan jahat yang telah dilakukan kepada orang Indo oleh orang Indonesia pada waktu Bersiap. Di surat terbuka ketua FIN, Hans Moll, memanggil itu kepada Presiden Indonesia. FIN lakukan pemanggilan ini dimalam sebelum perdana menteri Belanda, Mark Rutte, mengunjungi Indonesia hari besok.

Setelah Republik Indonesia didirikan pada 17 agustus 1945 orang Belanda, orang Cina dan orang-orang lain dari etnisitas minoritas diusir (outlawed) di tanah yang sebelum hari itu masih termasuk tanah Belanda. Kekerasan yang mengherankan dilakukan oleh nasionalis-nasionalis Indonesia pada waktu Bersiap, menjadikan berapa puluh ribuan korban orang Belanda dan menyebabkan pemulangan terpaksa dan diaspora global untuk orang Indo.

Berlawanan dengan Belanda, Indonesia tidak pernah merefleksikan dengan kritik kejahatan yang dibuat oleh ia punya warga negara kepada orang Belanda yang tidak berbahaya. Di depan perayaan ‘75 tahun kemerdekaan’ ini masih sangat penting bahwa itu dilakukan. Karena itu FIN telah memanggil Presiden Indonesia untuk mengakukan dan minta maaf atas nama Republik Indonesia kepada Belanda.

E-mail me wanneer mensen hun opmerkingen achterlaten –

U moet lid zijn van ICM - abonnement 8 euro per maand periode 2024 - 2025 om opmerkingen toe te voegen!

Doe mee ICM - abonnement 8 euro per maand periode 2024 - 2025

Blog Topics by Tags

Monthly Archives